Senin, 17 Agustus 2009

Wajah Demokrat Dipengaruhi Figur Ketua DPR

REPUBLIKA CO.ID

Koran » Politik


Selasa, 11 Agustus 2009 pukul 01:33:00


Wajah Demokrat Dipengaruhi Figur Ketua DPR



JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akan diajukan Partai Demokrat (PD) akan menjadi 'cermin' partai. Untuk itu, PD disarankan mencari kader yang paling tepat.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Deddy Djamaluddin Malik, mengatakan, partai politik yang akan mengirimkan kadernya untuk duduk di pimpinan DPR harus benar-benar mengirimkan kader terbaik. ''PD, PDIP, Partai Golkar (PG), PKS, atau PAN harus mengirimkan kader terbaik,'' kata Deddy kepada Republika , Senin (10/8).

PD sebagai parpol yang berhak mendudukkan kadernya sebagai ketua DPR, lanjut dia, harus benar-benar memilih kader terbaik. Jika kader yang dipilih tidak pas, Deddy khawatir akan berimplikasi pada citra partai. ''Begitu pula parpol lain. Kader yang dipilih sebaiknya juga merupakan kader terbaik,'' ungkap dia.

Sebagai anggota DPR yang juga dosen komunikasi, Deddy melihat perlunya ketua DPR mendatang harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Salah satunya, menurut dia, ketua DPR harus fasih dalam berbahasa asing. ''Syukur-syukur figur itu menguasai beberapa asing,'' tandas Deddy.

Kemampuan berbahasa asing sangat dibutuhkan. Terlebih Indonesia menjadi bagian asosiasi parlemen dari berbagai negara. Termasuk, kebutuhan untuk menyampaikan dan membangun citra Indonesia. Jika tidak fasih berbahasa asing, Deddy ragu ketua DPR bisa membangun komunikasi dengan baik.

Kemampuan komunikasi juga tidak hanya dalam penguasaan bahasa asing, ketua DPR mendatang juga harus bisa melakukan pendekatan dan lobi dengan fraksi-fraksi yang lain. Dalam posisi ini, ungkapnya, calon yang akan diusulkan DPR semestinya telah cukup berpengalaman dalam membangun komunikasi lintas fraksi.

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, mengingatkan, pada periode sekarang, sering kali posisi ketua DPR dijadikan tameng untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai aspirasi masyarakat. ''Misalnya, kalau ada kunjungan ke luar negeri yang disoroti masyarakat, mereka pasti dalihnya sudah disetujui ketua DPR,'' ungkap Ray.

Karena itu, sosok ketua DPR mendatang harus berani bersikap tegas dan berpengalaman. Jangan sampai ketua DPR dikerjai pihak tertentu yang ingin mengeruk kepentingan sendiri. Ray mengatakan, ketua DPR sebaiknya sudah matang dari segi umur. Paling tidak, usianya minimal sekitar 50 tahun. ''Tapi, juga jangan yang sudah lebih dari 55 tahun karena kelincahannya sudah sangat berkurang. Kalau terlalu muda, juga kurang baik.''

Kader PD yang dia nilai punya kapasitas ada sejumlah nama. ''Syarif Hasan, Hayono Isman layak. Max Sophacua sebenarnya juga cukup layak,'' tandasnya. Syarif atau Hayono sudah punya pengalaman di DPR. Sehingga, mereka paham pola pengendalian sidang yang efektif. ''Kalau tidak bisa mengendalikan sidang, rapat tidak akan efektif dan banyak muter-muter -nya.'' ant/dwo
(-)
Index Koran

Tidak ada komentar: