Jumat, 23 Oktober 2009

Demokrasi di Indonesia Makin Suram

MATA NEWS.COM




Demokrasi di Indonesia Makin Suram


Headlines | Fri, Oct 16, 2009 at 23:50 | Jakarta, matanews.com


Indonesia dihadapkan kemungkinan masa suram demokrasi karena terjadinya pemusatan kekuasaan. DPR pun dikhawatirkan tidak bisa bersikap kritis, menyusul pimpinan partai politik sudah menunjukkan sikap tunduk kepada presiden dengan menandatangani kontrak politik.

Pandangan kritis ini diungkapkan Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti dalam diskusi di gedung DPR, Jumat (16/10). Penilaian senada juga disampaikan Adi Suryadi Culla pengamat politik dari Universitas Hasanuddin yang turut menjadi pembicara.

Ray mengungkapkan ada lima faktor yang memungkinkan masa suram demokrasi itu antara lain ada gejala pemusatan kekuasaan dan ada gejala kembali ke Era Orde Baru.

“Para Ketua Umum parpol bangga menyerahkan kedaulatan Indonesia ke presiden, bagaimana mau kritis. Partai hanya berpikir dapat berapa (kursi di kabinet), dan bukan bagaimana Indonesia ke depan. Jadi para anggota DPR tidak bisa apa-apa lagi karena pimpinan partai sudah dipegang. Jangan berharap, akan lahir produk UU yang berdimensi jangka panjang,” ucap Ray.

Menurut Ray, ada dominasi koalisi meliputi parpol pemenang pemilu dan yang kalah menentukan kebijakan masa mendatang. “Ini kekuatiran yang bisa terjadi tapi mudah-mudahan tidak terjadi,” harapnya.

Adi pun mensinyalir adanya kecenderungan akumulasi kekuasaan. Parpol besar yang diharapkan berperan sebagai penyeimbang sudah bersikap. Kemenangan koalisi tercermin dalam Munas Partai Golkar dengan terpilihnya Aburizal Bakrie dan dipastikan merapat ke Partai Demokrat.

“Sekitar 75 persen parlemen dikuasai fraksi koalisi, sikap kritis DPR diduga tidak akan ada dan bahkan tidak lebih baik dari periode sebelumnya. Ini tidak terjadi tiba-tiba. Kultur oposisi tidak ada di mindset politisi kita. Itu karena budaya warisan Orde Baru yang mengharamkan kritikan,” kata Adi.

Menurutnya, tidak ada pengalaman dan sejarah oposisi sepanjang perjalanan partai. PDI Perjuangan diharapkan bisa membongkar struktur lama. Namun struktur bangunan yang sudah dirintis PDIP itu akan hancur bila bergabung dengan pemerintah. (*Mo/bo)

Tidak ada komentar: