Kamis, 22 Oktober 2009

Konferensi Bendera Untuk Ganyang Malaysia

SERUU.COM

Konferensi Bendera Untuk Ganyang Malaysia

Utama | Nasional


Written by Redaksi Berita on Thursday, 03 September 2009 14:16

Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) kembali telah melakukan konferensi pers bersama empat pembicara yaitu Eggy Sudjana, Ketua majelis syuro persaudaraan pekerja muslim Indonesia, Ray Rangkuti dari Lingkar Madani Indonesia, Permadi, politisi Gerindra dan Suharto yang merupakan mantan jendral marinir. Keempat pembicara ini melakukan konferensi pers menyikapi masalah Indonesia dengan Malaysia yang akhir-akhir ini kembali mencuat karena kebudayaan Indonesia telah diklaim, TKI disiksa, lagu kebangsaan Indonesia dihina. Konferensi pers ini dilakukan di posko Bendera di jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat.

Permadi meminta SBY, Widodo AS (Menko Polkam) dan Menhan, Juwono Sudarsono serta panglima TNI, Joko Santoso untuk melakukan perang. "Malaysia telah menantang Indonesia, tapi, Pemerintah saat ini kurang responsif karena selalu mengajak Indonesia untuk berunding, padahal TNI pasti didukung oleh relawan mahasiswa dan paranormal jika berani perang dengan Malaysia," katanya. Sementara pada kesempatan yang sama, Suharto juga mengatakan, "Kedaulatan tidak bisa diperoleh hanya lewat perundingan saja, saat ini Malaysia sedang cari jati diri sebagai negara karena mereka negara yang belum berbudaya sehingga mereka ambil kebudayaan Indonesia. Sehingga mereka mengklaimnya, saya menyatakan siap untuk memakai peralatan perang tentaranya seperti dulu untuk mengganyang Malaysia," katanya.

Eggy Sudjana juga mengatakan, "Malaysia berani karena pemerintah Indonesia loyo, peserta pers harusnya mengkampanyekan lewat media untuk keseluruhan masyarakat Indonesia untuk menduduki Kadubes Malaysia serta melakukan personal non brata ke duta besar Malaysia." ketusnya. Ray Rangkuti berpendapat bahwa, "hari ini adalah hari dimana Malaysia mendapat kemerdekaan dari Inggris karena Malaysia tidak pernah berperang untuk merebut kemerdekaannya sendiri. Malaysia saat ini adalah Negara dengan tipikal mengalami kebangkrutan sehingga mereka mengklaim kebudayaan Indonesia beserta pulau Indonesia untuk di kampanyekan sebagai pariwisata di Malaysia." tegasnya. Ray mengatakan bahwa ada 3 poin terhadap militasi pemerintahan SBY saat ini. Antara lain:

1. SBY menganggap bahwa masa pemerintahannya adalah masa kampanye sehingga ingin lurus saja tanpa ada hambatan.

2. SBY menggunakan issue Internasional untuk menuduh warga Indonesia yang anti pemerintah SBY.

3. Lima tahun kedepan Indonesia akan mengalami masa surau karena partai sekarang mendukung pemerintahan untuk mendapatkan kekuasaan sehingga tidak ada oposisi.

Selain itu, Bendera juga menyerukan agar rakyat Indonesia menjadi oposisi terhadap kekuasaan dan agar mengkampanyekan seluruh masyarakat untuk memasang Bendera pada kendaraan agar tidak di sweeping oleh Bendera. Dalam konferensi pers ini ditutup dengan menyanyikan lagu Indonesia dan sambil melakukan pengisian formulir siap menjadi relawan untuk mengganyang Malaysia.[NDN]

Tidak ada komentar: