Kamis, 22 Oktober 2009

DPR Diperkirakan Berubah Drastis Dengan Masuknya 70% Wajah Baru

HARIAN PAKUAN

Selasa, 26 Mei 2009/08:27:27 WIB

DPR Diperkirakan Berubah Drastis Dengan Masuknya 70% Wajah Baru



Reporter: joe/trm

Jakarta, (Pakuan) – Komposisi DPR ke depan diperkirakan akan berubah drastis dengan masuknya sekitar 70% wajah baru. Sisi positifnya, DPR mendatang akan memiliki semangat dan energi baru.

Namun dampak negatifnya,dua tahun pertama kemampuan legislasi di DPR tidak akan optimal. Menurut Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, dalam dua tahun pertama banyak anggota DPR yang menghabiskan waktu untuk belajar. “Mereka masih harus belajar kecakapan untuk membuat undang-undang,kemampuan bernegosiasi, dan kecakapan dalam pembuatan legislasi lainnya,” ujar Ray kepada wartawan kemarin.

Menurut Ray,dalam dua tahun pertama baru terjadi transfer ilmu dari anggota DPR lama ke anggota yang baru.Kelemahan ini, bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menghasilkan undang-undang yang minim daya kritis anggota DPR. “Lantaran lemahnya kemampuan legislasi (anggota DPR), pemerintah akan mudah mengegolkan undang-undang sesuai keinginan pemerintah,”kata Ray.

Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menambahkan, parlemen ke depan juga akan diwarnai menguatnya dinasti politik, dengan cukup banyaknya keluarga elite partai dan pejabat-pejabat daerah. Selain itu, banyak juga kalangan artis yang menembus Senayan.

“Melihat komposisi anggota baru (DPR) di mana anggota keluarga elite politik dan kalangan artis cukup mendominasi ini, bisa saja daya kritis parlemen akan semakin lembek,”ujarnya. Kondisi akan diperparah jika yang memenangkan pemilu presiden (pilpres) mendatang adalah kekuatan mayoritas.

“Akan terjadi mayoritas mutlak. Pengalaman masa Orde Baru, saat DPR hanya menjadi tukang stempel kebijakan pemerintah, bisa terulang,” ujarnya. Kondisi tersebut bisa terselamatkan jika partai-partai besar yang kalah dalam pertarungan pilpres mendatang mengambil posisi sebagai kekuatan oposisi.

“Harus ada keseimbangan kekuatan politik antara parpol pendukung pemerintah dan oposisi di parlemen,”ujarnya. Dari daftar nama anggota DPR terpilih, cukup banyak nama artis yang lolos menjadi anggota parlemen.

Mereka adalah Rachel Maryam Sayidina dari Partai Gerindra Jabar II, Rieke Diah Pitaloka dari PDIP Jabar II,Primus Yustisio dari PAN Jabar IX,Venna Melinda dari Partai Demokrat Jatim VI,Tantowi Yahya dari Golkar dapil Sumatera Selatan II, Okky Asokawati dari PPP DKI Jakarta II,dan Eko Patrio dari PAN Jawa Timur VIII.

Selain itu, Dedi S Gumelar yang akrab disapa Miing dari PDIP Banten I, Jamal Mirdad dari Gerindra Jawa Tengah I, Ingrid Kansil dari Partai Demokrat Jabar IV, Tetty Kadi Bawono dari Partai Golkar Jabar VIII,penyanyi Tere dari Demokrat dapil Jabar II. Banyak juga tokoh partai politik yang terpilih menjadi anggota DPR periode 2009–2014.

Di antara mereka adalah tokoh yang sebelumnya tidak masuk atau mengundurkan diri sebagai anggota DPR 2004–2009. Berdasarkan penetapan caleg terpilih KPU, mereka adalah Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali dari Jawa Barat III.SDA,begitu sebutannya,sebenarnya juga lolos sebagai anggota DPR 2004–2009.

Namun karena menjadi menteri negara koperasi dan UKM di Kabinet Indonesia Bersatu, dia mengundurkan diri dari DPR.Kemudian, Taufiq Effendy yang mewakili Kalimantan Selatan I dari Partai Demokrat juga lolos ke Senayan untuk periode 2009-2014. Sama dengan SDA,Taufiq sebenarnya juga lolos saat Pemilu 2004, namun karena menjabat menteri negara pendayagunaan aparatur negara di Kabinet Indonesia Bersatu, Taufiq mengundurkan diri saat itu.

Sekjen PDIP Pramono Anung juga lolos untuk DPR periode 2009-2014 mewakili Jawa Timur VI. Tokoh parpol yang lolos namun sebelumnya belum pernah duduk di DPR adalah Presiden PKS Tifatul Sembiring yang lolos dari Sumatera Utara I,Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik yang jadi caleg terpilih dari Demokrat di dapil Bali,Menegpora Adhyaksa Dault yang lolos sebagai caleg terpilih PKS dari Sulawesi Tengah, Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfiz dari Banten III,Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani dari Lampung I,Sekjen DPP Partai Demokrat Marzuki Alie dari Jakarta III, Sekjen DPP PKS Anis Matta juga terpilih sebagai anggota baru DPR dari dapil Sulawesi Selatan I.

Selain para sekretaris jenderal, tokoh parpol yang lolos adalah Ketua DPP PDIP Puan Maharani dari Jateng V,Ketua DPP Partai Demokrat yang juga mantan anggota KPU Anas Urbaningrum.Tak ketinggalan, para mantan aktivis juga akan berkiprah di Senayan,yakni Budiman Sudjatmiko dari Dapil Jawa Tengah VIII, Pius Lustrilanang yang merupakan caleg Gerindra dari dapil Nusa Tenggara Timur I.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Lili Romli mengungkapkan, dari wajah parlemen yang baru,yang bisa diharapkan adalah aktivis atau kalangan kampus yang saat ini terpilih. ”Diharapkan, dengan idealisme mereka bisa mengubah warna parlemen yang saat ini dicap buruk karena terkena beberapa kasus korupsi,”ujarnya.

Dia mengharapkan para anggota DPR terpilih dari aktivis dan kalangan kampus tidak larut dalam dunia parlemen yang banyak godaan.”Ya kalau mereka tergoda juga,ya sudahlah,”katanya. Sebaliknya Lili tidak banyak berharap dari kalangan dinasti politik dan para artis. Alasannya, mereka masih sangat baru di DPR dan butuh waktu untuk belajar terlebih dulu.

Anggota KPU Andi Nurpati mengatakan,KPU memang sudah menetapkan caleg terpilih DPR yang jumlahnya 560.Namun, daftar itu bisa saja berubah jika putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memunculkan keputusan yang berbeda dengan KPU. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan, penetapan caleg terpilih di dapil-dapil tertentu harus melalui pembahasan bersama parpol.

“Memang yang berwenang menetapkan KPU,tapi lebih baik jika dilakukan (penetapannya) bersama parpol,” katanya. Sehingga, pembahasan itu dapat menghasilkan kesepakatan.

Tidak ada komentar: