Rabu, 06 Mei 2009

Boediono Bisa Jadi 'Kartu Truf' bagi PDI Perjuangan

KOMPAS.COM


Boediono Bisa Jadi 'Kartu Truf' bagi PDI Perjuangan

Rabu, 6 Mei 2009 | 12:45 WIB


Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary


JAKARTA, KOMPAS.com — Pendapat beragam dilontarkan menakar peluang Gubernur BI Boediono sebagai pendamping SBY. Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti memprediksi, kubu PDI Perjuangan mengharapkan SBY akan memilih Boediono sebagai pendampingnya. Sosok mantan Menko Perekonomian ini, menurutnya, memiliki peluang untuk 'diserang' dari sisi ideologi ekonominya.

"Doanya kelompok Teuku Umar (PDI Perjuangan) mungkin memang SBY memilih Boediono. Dia belum jadi saja sudah diserang, dicitrakan sebagai antek asing kalau SBY dengan Boediono sama saja dengan menjual bangsa. Negative campaign kan tidak dilarang di sini, tinggal digoreng, jadi itu," ujar Ray, pada diskusi di Charta Politika, di Jakarta, Rabu (6/5).

Pencitraan, dalam pandangannya, menjadi faktor penting dalam membentuk persepsi publik terhadap seorang tokoh. "Lihat saja Prabowo, dalam empat bulan iklan, citranya di publik kuat. Maka, menurut saya, kubu PDI-P tunggu saja SBY umumkan calonnya, jangan besok (PDI Perjuangan berencana mengumumkan pasangannya Kamis besok)," kata Ray.

Jika SBY memilih calon di luar Boediono, PDI Perjuangan harus berani membuat terobosan yang bisa menandingi popularitas SBY. "Kalau calonnya non-Boediono, kubu Teuku Umar harus berani berspekulasi memunculkan tokoh baru. Kalau ada calon yang memberikan harapan, posisi SBY belum aman," kata dia.

Tidak ada komentar: