Jumat, 15 Mei 2009

Terlalu Riskan Kalau SBY Pilih Cawapres Teknokrat

i-RADIO

Terlalu Riskan Kalau SBY Pilih Cawapres Teknokrat

Ditulis Oleh Admin | Rabu, 06 Mei 2009 Jakarta (06/05/09)

- Pilihan cawapers dari kalangan teknokrat untuk Susilo Bambang Yudhoyono dinilai terlalu riskan. Hal ini disampaikan oleh pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Charta Politica, Bima Arya Sugiarto dalam diskusi menentukan cawapres Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, hari ini.

Menurut Bima, untuk membangun pemerintahan yang kuat, presiden perlu didampingi cawapres yang tidak hanya paham makro ekonomi, tapi juga memahami sistem kepartaian dan parlemen. Ini mengingat pentinganya parlemen yang stabil untuk menjalankan pemerintahan. Oleh karena itu, dibutuhkan cawapres dari kalangan politisi yang bisa mengendalikan parlemen.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia atau LIMA, Ray Rangkuti, berpendapat Susilo Bambang Yudhoyono diperkirakan kehilangan suara dari gernerasi muda, kalau menggandeng Sri Mulyani atau Boediono sebagai cawapres dalam pilpres mendatang. Ray Rangkuti menilai figur kedua tokoh ini dikenal dekat dengan sistem ekonomi neo liberal dan pro Amerika Serikat. Padahal, generasi muda saat ini sangat identik dengan gerakan anti asing. Ray Rangkuti justru mengusulkan Susilo Bambang Yudoyono memilih cawapres dari kalangan generasi muda agar proses regenerasi politik bisa berjalan.

Menanggapi pendapat-pendapat ini, peneliti senior Lembaga Survey Indonesia, Burhanudin Muhpadi, justru menilai dengan siapapun Susilo Bambang Yudhoyono akan berdampingan akan mampu memenangi pilpres. Menurutnya, figur Susilo Bambang Yudhoyono sudah cukup kuat dan melekat di mayarakat, sehingga figur cawapres tidak terlalu menentukan. Burhanudin menilai Susilo Bambang Yudhoyono membutuhkan cawapres yang mampu mengimpelmentasikan gagasan besarnya sampai dengan level teknis dan tentunya tidak akan memilih cawapres yang akan merugikan Partai Demokrat kedepannya.(eko/bas)

Tidak ada komentar: