Selasa, 05 Mei 2009

SBY-Boediono Mendekat , Pemilih Menjauh

INILAH.COM


Politik
05/05/2009 - 14:03


SBY-Boediono Mendekat , Pemilih Menjauh

Djibril Muhammad

(inilah.com /Rony Wijaya)INILAH.COM, Jakarta - Wacana Duet SBY-Boediono kian menguat belakangan ini. Namun, diingatkan jika SBY menggandeng Gubernur BI yang neo liberal, akan semakin menjauhkan dari pendukung yang berpotensi memilihnya pada pilpres mendatang.


"Rencananya SBY-Boediono akan menguatkan posisi pesaingnya. Bahkan pasar saingannya akan kembali menguat," cetus Direktur Eksekutif, Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti dalam pesan singkatnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (5/5).


Dituturkan mantan Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) ini, karena mantan Menko Perekonomian itu dalam setiap kebijakan yang dihasilkannya kental berbaru neo-liberal.


"Kaum anti neo-liberal sebagian besar adalah anak muda dan kaum terdidik, yang kecenderungannya akan berada diposisi lawan SBY-Boediono yang dipandang sebagai calon presiden anti neo liberal," jelas Ray yang bernama lengkap Ahmad Fauzi ini.


Bahkan bukan tidak mungkin, diingatkan Ray, mereka yang sebelumnya menaruh simpati dan harapan yang besar terhadap SBY, dapat berbalik untuk tidak memilihnya. "Atau setidaknya mereka abstain dalam pemilu yang mengakibatkan suara Partai Demokrat anjlok. Sementara yang lain stabil," ujarnya.


Tidak hanya itu, Ray menjelaskan, kelompok Islam yang sebelumnya sudah merapat ke barisan SBY juga berpotensi bakal menjauh. Seiring dengan kian menguat SBY menggandeng Guru Besar Ekonomi UGM tersebut.


"Aku juga melihat resistensi kelompok Islam yang akan balik badan jika pasangan ini ditetapkan. Jadi suara juga akan keluar. Tapi apapun, jika SBY-Boediono maju, pasar pemilu kadi lebih ideologis," pungkasnya. [jib]

Tidak ada komentar: