Rabu, 25 Februari 2009

Kontrak Politik PDIP Harus Serius

REPUBLIKA

Selasa, 24 Februari 2009 pukul 08:20:00

Kontrak Politik PDIP Harus Serius


JAKARTA -- Langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang membuat kontrak politik dengan caleg dinilai sebagai hal positif. Diharapkan, hal ini bisa diikuti oleh parpol lain.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Bonnni Hargens, melihat langkah yang dilakukan PDIP akan membuat rakyat bisa menagih janji caleg. Dengan adanya kontrak politik tertulis, menurut dia, akan membuka peluang rakyat menggugat jika mereka ingkar janji.

''Parpol lain perlu mengikuti langkah yang dilakukan PDIP,'' kata dia, Senin (23/2). Namun, dalam kontrak politik itu, harus ada jaminan sehingga janji mereka bisa ditagih.

Keputusan PDIP dalam mendeklarasikan kontrak politik dengan caleg, dinilai Bonni, sebagai langkah yang baik. Dalam Kontrak Politik untuk Perubahan itu, Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, akan melarang anggota DPR yang terpilih dalam Pemilu 2009 untuk menjadi caleg pada Pemilu 2014 yang akan datang bila gagal memenuhi target untuk menurunkan harga sembako, menurunkan harga BBM, dan mengurangi kemiskinan serta pengangguran.

Diharapkan, dengan kontrak politik itu, lanjut dia, caleg tidak sekadar mengumbar janji semasa kampanye. Mereka juga punya kewajiban untuk memperjuangkan apa yang sudah mereka janjikan. Jika tidak berhasil, mereka harus siap menerima konsekuensi mundur.

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, melihat ada sisi positif dan negatif dari kontrak politik itu. Diungkapkannya, kontrak politik itu bagus karena akan mendorong caleg tidak asal mengumbar janji.

''Ada yang akan bisa mereka tagih jika ternyata janji kampanye tidak ditepati,'' kata Ray Rangkuti kepada Republika.

Namun, lanjut dia, kontrak politik yang dibuat PDIP tidak tajam. Semestinya, dalam kontrak politik itu, ditegaskan bahwa kalau mereka tidak memperjuangkan apa yang sudah dijanjikan, mereka harus mundur. ''Kontrak itu tidak tajam. Mengapa mereka hanya tidak boleh maju di pemilu 2014,'' paparnya.

Dijelaskannya, sebenarnya sudah mulai ada kejenuhan dari masyarakat terhadap janji-janji caleg. Ini karena sering kali rakyat merasa hanya dibohongi.

Jika PDIP serius melakukan kontrak politik yang lebih tajam, Ray yakin akan muncul kepercayaan masyarakat terhadap calegnya. ant/dwo

Tidak ada komentar: