Minggu, 22 Februari 2009

KPU Dinilai Gagal Sosialisasikan Pemilu

KOMPAS.COM

KPU Dinilai Gagal Sosialisasikan Pemilu

Minggu, 22 Februari 2009 | 17:04 WITA

JAKARTA, MINGGU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai gagal besar dalam menyosialisasikan Pemilu. Pemantauan yang dilakukan oleh Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Jakarta Raya, banyak warga yang belum tahu jadwal pelaksanaan Pemilu.

Hasil pemantauan LIMA ini dipresentasikan Said Salahudin, Direktur LIMA Jakarta Raya, dalam jumpa pers di kawasan Jalan Lautze, Jakarta Pusat, Minggu (22/2). LIMA Jakarta Raya melakukan pemantauan ini dari 5-18 Februari 2009. Responden yang disurvei berjumlah 720 orang dari DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kota Tangerang.

Salah satu pertanyaan yang diajukan dalam survei ini adalah: Apakah Anda tahu tanggal pelaksanaan Pemilu? Ternyata 24,5% responden menjawab tahu tanggal dan bulan pelaksanaan Pemilu. Sedangkan 45,5% responden hanya mengetahui bulannya saja, dan 30 persen sisanya mengaku tidak tahu sama sekali.

Terhadap pertanyaan "Apakah Anda sudah terdaftar sebagai pemilih tetap?", 63,5% resonden menjawab 'sudah', 3% menjawab 'belum', dan 33,5% mengaku 'tidak tahu.'

Dari 63,5% responden yang menyatakan sudah terdaftar sebagai pemilih tetap, hanya 0,75% saja yang berani memastikan sudah terdaftar sebagai pemilih tetap. Sedangkan 37% lainnya menyebut terdaftar sebagai pemilih berdasarkan informasi dari orang lain. Sisanya, 62,25% menyatakan sudah terdaftar karena sudah pernah didaftar oleh petugas.

Terhadap 3% responden yang menjawab belum terdafar sebagai pemilih tetap, menyatakan telah mengecek langsung DPT dan tidak menemukan namanya di daftar itu. Sedangkan dari 33,5% yang menyatakan 'tidak tahu', karena responden tidak mencari informasi atau memeriksa namanya tercantum atau tidak di DPT.

"Kesimpulannya, pertama, KPU nyata-nyata gagal dalam melakukan sosialisasi waktu pelaksanaan pemilu. Kedua, animo masyarakat untuk mengecek DPT sangatlah rendah," kata Said Salahuddin.

Sementara itu Direktur LIMA, Ray Rangkuti, mengatakan tujuan dilakukan pemantauan ini, selain untuk menyampaikan pesan bahwa saat ini tinggal 50 hari pelaksanaan Pemilu, juga untuk mengetahui tingkat kepedulian pemilih.

Dan hasilnya, masyarakat belum mengetahui pelaksanaan Pemilu. Ada dua faktor hal ini. Pertama, tingkat kepedulian pemilih sangat rendah. Kedua, menunjukkan lemahnya sosialisasi, di mana KPU tidak memiliki insiatif yang cukup. (dtk/asy /nwk )

Tidak ada komentar: