Minggu, 15 Februari 2009

PP AL-IRSYAD SIAP BANTU KPK PERANGI KORUPSI

WEB PP.Al-IRSYAD

PP AL-IRSYAD SIAP BANTU KPK PERANGI KORUPSI

Ditulis oleh MA

15 Agu 2008, jam 12:00 AM

Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah siap membantu dan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam ikut menanggulangi akhlak bangsa yang sudah rusak akibat perilaku korup banyak pejabat negara. Sikap yang sama juga diungkapkan oleh Pengurus Besar Pemuda Al-Irsyad.

"PP Al-Irsyad siap membantu dan bekerjasama dengan KPK, sebab apa yang dilakukan KPK sangat baik untuk memperbaiki akhlak bangsa ini yang sudah porak poranda. Suatu bangsa akan jaya bila akhlaknya bagus, dan akan hancur bila akhlaknya hancur," kata KH. Abdullah Djaidi, ketua umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah dalam silaturahmi dan sosialisasi tugas KPK dengan pengurus PP dan Pemuda Al-Irsyad di Jakarta, 13 Agustus lalu.

Sementara menurut Geis Chalifah, ketua umum PB Pemuda Al-Irsyad, perilaku korupsi para pejabat negeri ini sudah sangat keterlaluan dan harus segera dihentikan dengan cara apapun, termasuk hukuman mati. "Tanpa penegakkan hukum yang keras, gerakan anti korupsi akan sia-sia belaka. Ini karena watak bangsa ini yang sudah rusak, hingga tak takut lagi dengan hukuman yang ringan-ringan saja," kata Geis yang juga menjadi moderator acara ini bergantian dengan Misyal Bahwal, wakil sekjen PP Al-Irsyad.

Dalam acara yang digelar oleh PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah dan PB Pemuda Al-Irsyad itu hadir Wakil Ketua KPK, Chandra M. Hamzah, dan Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti. LIMA adalah LSM yang aktif dalam gerakan anti korupsi di Indonesia.

Chandra Hamzah mengawali presentasinya dengan menguraikan lima tugas pokok KPK, yaitu koordinasi, supervisi, penyelidikan sampai penuntutan, pencegahan, dan monitoring. Lima tugas itu bisa juga diringkas menjadi tiga saja, yaitu: supervisi, pendidikan, dan penindakan.

"Jadi kedatangan kami di Al-Irsyad ini adalah dalam rangkas melaksanakan salah satu tugas pokok KPK, yaitu pendidikan," kata Chandra.

Menurut Hamzah, tugas KPK yang paling utama sebenarnya adalah pencegahan korupsi, sementara kasus-kasus pengungkapan korupsi dan penangkapan itu bukan yang paling penting.

Dalam kesempatan ini Chandra juga menjawab kritik sebagian orang terhadap KPK yang menganggap kinerja KPK dalam mengembalikan uang negara tidak sepadan dengan anggaran yang dialokasikan bagi lembaga ini. Katanya, anggaran KPK untuk tahun 2008 adalah Rp 200 milyar, dan selama tahun ini KPK sudah menyelamatkan uang negara sebesar Rp 400 miliar, dan dalam waktu dekat akan bertambah lagi sekitar Rp 160 miliar. Untuk tahun ini targetnya minimal Rp 500 miliar," kata Chandra.

"Kita juga melakukan monitoring dan pencegahan, dan itu tidak ternilai dalam menyelamatkan uang negara yang belum dikorupsi," tambahnya.

Sementara itu, Ray Rangkuti menilai tindakan KPK menangkap para pejabat korup sebagai shock terapy yang memang diperlukan, guna menimbulkan efek jera bagi para pejabat lainnya. Tapi katanya, KPK masih belum mampu mengubah paradigma pejabat dan penyelenggara negara yang tetap saja korup. "Ke depan KPK harus lebih mengarah pada perbaikan dan pengubahan paradigma ini," katanya.

Ray Rangkuti yang mantan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), seperti Chandra Hamzah, dengan miris mengungkapkan bahwa Korupsi di Indonesia saat ini sudah seperti ibadah saja. Orang sudah tidak merasa salah melakukannya, bahkan menaggapnya sebagai bagian dari ritual hidup yang wajib dilakukan. Padahal efeknya sangat menyengsarakan rakyat.

"Selama korupsi terus menjadi bagian dari penyelenggaraan negara, maka rakyat takkan sejahtera," katanya.

Ray juga menyoroti lemahnya kalangan ulama dalam mengampanyekan gerakan anti korupsi dalam khotbah-khotbah dan ceramah mereka. Maka ia dan kawan-kawan kini mencoba membuat pelatihan khusus bagi para dai dan mubaligh dalam soal pemberantasan korupsi ini. Ia juga berharap Al-Irsyad dan ormas-ormas Islam lainnya bisa duduk bersama membuat modul anti korupsi dari perspektif agama Islam.

Menutup acara ini, ketua umum PP Al-Irsyad H. Abdullah Djaidi menegaskan bahwa para koruptor tidak akan dikabulkan doanya oleh Allah Ta'ala, sebab doa yang dikabulkan hanyalah doa orang-orang yang makan dari rezeki yang halal saja. "Jadi, seseorang doanya akan dikabulkan Allah hanya kalau dia memperbaiki makanannya, hanya makan yang halal saja," katanya.*

MA

Tidak ada komentar: