Jumat, 02 Januari 2009

200 Aktivis 98 Siap Saingi Caleg Artis

KOMPAS.COM



Rabu, 27 Agustus 2008 | 21:11 WIB


JAKARTA, RABU - Daftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang diusung partai politik untuk Pemilu Legislatif 2009, tidak hanya berasal dari kalangan artis dan kader partai. Aktivis 98 juga masuk menjadi daftar caleg. Sekitar 200 aktivis yang 10 tahun silam turun ke jalanan saat menggulingkan rezim Soeharto, kini menjadi calon wakil rakyat.

Mereka di antaranya Iwan Dwi Laksono yang diusung PKB untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim I, Indra J Pilliang yang diusung Partai Golkar untuk Dapil Sumatera Barat (Sumbar2), Sahrin Hamid yang maju di Dapil I Jabar lewat PAN. Juga, Hanif Dhakiri, Wasekjen PKB yang maju di Dapil Jateng X. Mereka berkumpul di gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (27/8), dalam acara bertajuk "Lepas Aktivis 98 Menuju Pemilu 2009, Antara Idealisme dan Pragmatisme".

"Sudah saatnya kita berikan yang terbaik untuk bangsa. Suara kita jelas akan berpengaruh jika menjadi anggota dewan," ujar Sahrin Hamid. Suasana penuh canda dan saling melontarkan joke tergambar dalam pertemuan yang ibarat reuni itu. Mereka juga saling memberikan nasihat kepada koleganya yang terutama akan bersaing dengan caleg artis di daerah pemilihannya.

Sahrin Hamid yang dari PAN, memberikan saran menarik kepada Ahmad Afifi yang diusung Partai Demokrat di Dapil Banten II. Afifi akan berada satu Dapil dengan rocker era 80-an, Ikang Fawzi yang maju lewat PAN.

"Kalau bang Ikang Fawzi siap menyanyi di rumah-rumah warga untuk menyanyi, Afifi harus berkeliling ke rumah-rumah warga sambil berorasi," ujar Sahrin yang disambut gelak tawa.

Koordinator Lingkar Madani, Ray Rangkuti yang menggagas acara itu, menyebut bahwa tampilnya aktivis 98 sebagai bacaleg itu adalah sebuah proses natural, sebuah evolusi biasa. Dari yang 10 tahun lalu menyuarakan perubahan, kini ingin tampil menjadi wakil rakyat sebagai penyambung lidah rakyat. Ray sendiri mengaku angkat topi bagi aktivis 98 yang menjatuhkan pilihan menjadi calon 'artis' Senayan itu.

"Saya bangga karena dari 200 aktivis 98 yang jadi caleg, 70 persen langsung nyalon di DPR RI, artinya bukan kelas ecek-ecek. Apalagi, sebagian besar dari mereka diusung oleh Parpol besar dan juga ada di nomor urut 1-2," ujar Ray kepada wartawan.

Ray mengatakan, generasi aktivis 98 bukanlah generasi kosong, melainkan sudah punya visi dan misi untuk perbaikan bangsa. Apalagi, dari sisi usia, kebanyakan mereka berusia di bawah 35 tahun. Dan meski kalah populer dibanding caleg artis, caleg aktivis menurut Ray punya kemampuan untuk menarik simpati masyarakat.

"Mereka kan relatif bersih. Kalau caleg artis popularitasnya dibangun media. Popularitas mereka dibangun di publik dengan aksi nyata," lanjut Ray.

Dalam kesempatan itu, Ray juga menitipkan dua pesan agar aktivis 98 yang nantinya menjadi caleg untuk tidak sekali-kali melakukan korupsi. Serta, melakukan perbuatan yang mencemarkan nama mereka. "Kalau Anda korupsi, Anda akan berhadapan dengan kami," koar Ray yang disambut aplaus beberapa aktivis 98.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshidiqqie sebagai tuan rumah, ikut memberikan wejangan kepada aktivis 98. Jimly mengatakan, jika banyak dari aktivis 98 terpilih menjadi anggota dewan, itu merupakan proses yang baik bagi regenerasi.

"Kalaupun terpilih, Anda harus bekerja dengan sebaiknya. Saya berharap Anda terus bersedia belajar. Jadikan jabatan tempat belajar," ujar Jimly.

Jimly mengingatkan, bahwa menjaid pejabat akan sangat berbeda nuansanya dengan menjadi aktivis. Menurutnya, saat menjadi aktivis, rasa idealisme akan tinggi. Namun, kalau sudah memiliki jabatan, integritas itu sulit dijaga.

"Kalau punya kekuasaan, ada godaannya. Bisa nyuruh orang, perempuan bisa dipesan," pesan Jimly.(HAD)



Sumber : Persda Network

Tidak ada komentar: