Rabu, 28 Januari 2009

SBY Manfaatkan Fatwa Haram Golput Pada Pilpres

MyRMNews.Com

SBY Manfaatkan Fatwa Haram Golput Pada Pilpres


Rabu, 28 Januari 2009, 22:52:45 WIB

Laporan: Zul Sikumbang

Jakarta, myRMnews. Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai, keluarnya fatwa haram Golput akan dimanfaatkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertarungannya dengan Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, PDIP ataupun Megawati telah memiliki pemilih fanatik sebesar 20 persen dari jumlah total pemilih.

"Ya, tergantung, kalau suara dia (SBY) besar tanpa fatwa haram golput , fatwa itu tidak masalah, dia diamkan saja. Tapi kalau tanpa fatwa tersebut, suara SBY turun, dia akan pakai juga. Dia akan bilang, hei, ingat umat Islam ini wajib memilih, pilih yang paling darurat," kata Ray, Jakarta, Rabu (28/1).

Sedangkan dari sisi partai politik, fatwa haram golput Majelis Ulama Indonesia ini menguntungkan beberapa partai politik papan tengah seperti PPP, PKS, PAN. Sebab ketiga partai ini mengharapkan swing voters untuk mendongkrak perolehan suara mereka.

"Kan ada historis dan reaksi. Historisnya, pertama kali yang minta ini kan Hidayat Nurwahid. Yang bergembira dengan fatwa ini adalah PPP, PKS dan KPU. Kalau dilihat dari itu, mungkin, secara langsung atau tidak, tiga komponen ini yang diuntungkan. Yang lain tidak ya, seperti PDIP, Golkar," ungkap Ray.

Ia menilai keputusan MUI adalah keputusan yang inkonsisten dan kontradiktif. Logika MUI itu katanya, adalah tidak boleh ada kekosongan pemerintah, oleh karena itu umat Islam wajib menggunakan hak pilihnya. Alasan lain MUI adalah kalau tidak ada satupun pemimpin yang amanah, maka pilihlah yang terburuk diantara yang terburuk ?
"Kalau MUI baca UUD 45 dengan tegas dikatakan bahwa pemerintahan RI tidak boleh kosong, sudah dilakukan cara-cara untuk mengisi kekosongan itu dengan melanjutkan kekuasaan yang ada yang ditetapkan MPR. Kedua, bila presiden dan wakil presiden mengundurkan diri, akan diambil alih oleh Menko Polkam sehingga kekosongan itu tidak dikenal oleh konstitusi dan demokrasi. Jadi dari mana asalnya kalau terjadi kekosongan kekuasaan," ungkap Ray.

Ray juga menilai, fatwa haram soal golput adalah suatu kelucuan yang dibuat MUI sendiri. MUI mengurus ilir tanpa mengurus hulunya.

"Saya melihatnya hanya sebuah kelucuan. Kasihan MUI itu dan kalau lama-lama jadi bahan tertawaan orang karena yang mereka urusi adalah yang sudah selesai diurus orang lain," tandasnya. [zul]

Tidak ada komentar: