Jumat, 02 Januari 2009

Jadi Caleg, Aktivis 98 Diharapkan Jaga Nama Baik

MEDIA INDONESIA

Rabu, 27 Agustus 2008 21:37 WIB


Penulis : Hendra Makmur

JAKARTA--MI: Lingkar Madani (Lima) Indonesia mencatat setidaknya sebanyak 200 aktivis mahasiswa 98 menjadi calon legislatif untuk Pemilu 2009. Mereka diharapkan bisa menjaga idealisme dan nama baik angkatan 98.

Demikian diungkapkan Direktur Lima Indonesia Ray Rangkuti dalam Sarasehan dan Silaturahim Aktivis 98 di Gedung MK, Rabu (27/8). "Generasi 98 bukanlah generasi yang kosong. Sejak berjuang di lapangan sudah membawa visi. Kita mengharapkan agar mereka tidak korupsi dan mencemarkan nama baik kita semua," katanya.

Dari sekitar 200 orang tersebut, menurut Ray, 50% di antaranya menjadi caleg untuk DPR dan 50% lainnya untuk DPRD provinsi, kabupaten, dan kota. "Mereka tersebar hampir di seluruh dapil dan rata-rata diusung partai besar," tuturnya.

Enam dari 200 caleg tersebut, menjadi pembicara dalam sarasehan yang digelar LIMA. Mereka adalah Kusfiardi (Partai Gerindra), Sarbini (Partai Demokrat), Rama Pratama (PKS), Masinton (PDIP), Sahrin Hamid (PAN), dan Hanif Dhakiri (PKB).

Mantan Ketua Senat Mahasiswa UI Rama Pratama dalam paparannya mengatakan, perjuangan ketika masih mahasiswa seakan hanya berutopia. "Ketika masuk parpol, kita berhadapan dengan kondisi riil," katanya.

Rama yang sudah menjadi anggota DPR sejak 2004 mengakui, pekerjaan di parlemen masih banyak yang belum selesai. "Tantangannya adalah konsistensi kita menjaga idealisme. Itu akan teruji d parlemen," ujarnya.

Syahrin Hamid yang menjadi anggota DPR sejak 2007 karena menjadi anggota pengganti antar waktu (PAW) mengatakan, perjuangan yang dilakukan di jalanan ketika menjadi aktivis sama dengan di DPR. "Bedanya, sekarang dibiayai negara, sehingga tanggung jawabnya besar. Namun, bila berkomitmen, perjuangan di parlemen jauh lebih efektif di banding dengan demonstrasi."

Kusfiardi dari Gerindra menghargai para mantan aktivis 98 yang memilih tetap membangun kekuatan civil society di lapangan. "Dua jalan (masuk partai atau tetap jadi aktivis) bisa kita tempuh untuk tetap memperjuangkan masyarakat," tuturnya. (Hrm/OL-03)

Tidak ada komentar: