Jumat, 02 Januari 2009

Aktivis 1998, Bukan Generasi Kosong

Jawa Pos/Indo Pos

Jum'at, 02 Januari 2009
Politika

[ Senin, 17 November 2008 ]


Keberadaan para aktivis 1998 yang maju sebagai calon legislator seharusnya bisa menjadi alternatif baru bagi publik pada Pemilu 2009. Koordinator Gerakan Kaum Muda 98 Ray Rangkuti menyatakan, perjuangan para aktivis itu telah membuktikan diri mampu membawa perubahan besar bagi Indonesia. "Perjuangan mereka pada sepuluh tahun lalu membuktikan, mereka bukan generasi kosong," tegas Ray.

Lebih dari seratus aktivis 98 maju untuk menjadi caleg DPR. Mereka tersebar di sejumlah partai politik peraih kursi DPR pada Pemilu 2004. Dalam hal ini, aktivis 98 mempunyai perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan caleg lain. Sebagai caleg, mereka memiliki visi dan misi yang jelas, yakni menuntaskan visi dan misi reformasi yang belum tercapai. "Kalau dulu menyuarakan perubahan, sekarang berubah dengan mencoba sebagai penyambung lidah rakyat," ujar Ray.

Meskipun popularitasnya di tingkat nasional belum terdengar, kekuatan para caleg aktivis 98 tidak bisa dipandang remeh. Ray mengatakan, pengalaman mereka sebagai aktivis bisa menjadi kekuatan untuk menarik simpati masyarakat di level bawah. "Popularitas para caleg dibangun dengan aksi nyata, bukan hanya berbicara," ucap dia.

Dengan lolosnya para aktivis 98 dalam daftar calon tetap (DCT), Ray optimistis para caleg memiliki peluang yang cukup besar untuk terpilih. Alasannya, tidak hanya nama besar parpol, peluang parpol untuk meraih kursi di DPR juga dipengaruhi faktor seberapa mampu para caleg mendekatkan diri kepada publik. "Dengan menandai nama, caleg yang dikenal masyarakat punya peluang lebih kuat," yakin Ray. (bay)

Tidak ada komentar: