Minggu, 19 April 2009

KPU Penyebab Buruknya Kualitas Pemilu


INDO WARTA.COM


KPU Penyebab Buruknya Kualitas Pemilu

Selasa, 14 April 2009 10:19 Administrator

Jakarta , Indowarta

Pemilu 2009 yang baru usai digelar dinilai sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah republik ini berdiri. Berbagai kendala teknis hingga tudingan kecurangan, mewarnai pesta demokrasi lima tahunan. Pengamat politik Ray Rangkuti yang juga direktur Lingkar Madani (Lima) untuk Indonesia, menuding KPU sebagai penyebab buruknya kualitas pemilu. Berikut petikan wawancara Indowarta dengan Ray Rangkuti, melalui ponsel, Senin (13/4) :


Indowarta : Bagaimana anda menilai maraknya kekecewaan publik atas penyelenggaraan Pemilu 2009 ini

Ray Rangkuti : Kualitas Pemilihan Umum 2009 ini sangat buruk. KPU adalah faktor utama yang menyebabkan pelaksanaan Pemilu 2009 ini tidak berkualitas. KPU sebagai lembaga demokrasi seharusnya menampakan kinerja yang berkualitas atas terselenggaranya pemilahan umum, agar pemilu tidak terjadi keadaan seperti ini. Nasib demokrasi Indonesia juga ditentukan lewat pemilihan umum, jadi kalau Ppemilu kali ini sudah buruk kualitasnya, maka hal ini akan menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia dalam proses demokratisasi.

Indowarta : banyak gugatan soal kacau balaunya DPT, tanggapan anda ?

Ray Rangkuti : Pemilihan umum ini seharusnya difungsikan pada dua hal, pertama, bagi daerah-daerah dimana DPT (Daftar Pemilih Tetap) tidak terdaftar nama pemilih dan sekaligus merehabilitasikan pemilih-pemilih yang terdaftar selama ini dapat diberi kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya. Yang kedua adalah pada daerah-daerah dimana surat suara itu tertukar, maka tetap melakukan pemilihan ulang. Kalau pemilih yang namanya terdaftar di DPT, namun dia tidak diberikan haknya untuk memilih itu suatu tindakan melawan hukum.

Indowarta : Munculnya wacana pemilu ulang, apakah dimungkinkan ?

Ray Rangkuti : Kalau pemilihan legislatif itu diulangi itu merupakan hal yang tidak etis bagi demokrasi. Kita harus memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat.

Indowarta : Lantas bagaimana dampaknya jika Pemilu ini tidak berkualitas

Ray Rangkuti : Pemilu berdampak pada lima tahun akan datang bila tidak menghasilkan pemilihan yang berkualitas, maka yang terjadi adalah rakyatnya merasa sengsara atas kebijakan negara. Indonesia sebagai negara yang tengah menuju ke arah demokratisasi seharusnya diperbaiki sistem politiknya.

Dalam pandangan Ray, KPU dinilainya masuk berpihak pada pemerintah yang berkuasa, sehingga independensi KPU dipertanyakan. Indikasi ini terlihat dari campur tangan yang berlebihan dari KPU. Ray berpendapat, “Bila KPU masih berpihak berarti Pemilu kali ini tak ubahnya pemilihan di masa orde baru, di mana lembaga-lembaga demokrasi dibawah kendali seorang penguasa”. (Adam)

Tidak ada komentar: