Rabu, 29 April 2009

Mega Lebih Baik Jadi "King Maker"

GATRA

NASIONAL

--------------------------------------------------------------------------------

Diskusi Politik

Mega Lebih Baik Jadi "King Maker"

Jakarta, 28 April 2009 16:36

Sejumlah pengamat politik menyarankan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lebih baik menjadi "king maker" daripada maju sebagai calon presiden, karena peluangnya untuk mengalahkan Susilo Bambang Yudhoyono dinilai sangat kecil.

Demikian pembicaraan yang mengemuka dalam diskusi bertajuk "Menakar Para Kompetitor SBY" yang digelar Forum Intelegensia Bebas di Jakarta, Selasa (28/4).

Diskusi menampilkan pembicara Direktur Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Herdi Sharasad, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional Umar S Bakry, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti, Indonesianis dari Universitas Northwestern AS Jeffrey Winters, dosen FISIP UI Budiarto Shambazy,dan aktivis M Fadjroel Rachman.

"Kalau Megawati punya kalkulasi rasional, tak mungkin melawan SBY. Megawati sebaiknya menjadi `king maker`," kata Herdi.

Dikatakannya, pada Pilpres 2004 Megawati dikalahkan SBY, padahal saat itu ia dalam posisi `incumbent`, apalagi sekarang. Lebih-lebih perolehan suara PDIP pada Pemilu 2009 juga merosot.

Umar Bakry juga berpendapat sama. Menurut dia, Pilpres 2009 tidak akan menarik jika SBY tidak memiliki lawan setara. Megawati dan Jusuf Kalla menurutnya belumlah lawan sepadan SBY.

Umar dan Herdi sependapat bahwa tokoh alternatif justru lebih memiliki peluang untuk mengalahkan SBY, misalnya Prabowo Subianto dan Rizal Ramli, apalagi jika kedua tokoh itu digabungkan.

Menurut Umar, pasangan Prabowo-Rizal atau Rizal-Prabowo memiliki modal untuk melawan SBY selain memenuhi komposisi sipil-militer, Jawa-Luar Jawa, yakni pendatang baru dalam kontestasi pilpres, memiliki arah kebijakan ekonomi dan kepribadian yang bertolak belakang dengan SBY.

"Pemilih yang tidak suka personality dan kebijakan ekonomi SBY, pasti akan memilih pasangan ini," kata Umar.

Pendapat senada dikemukakan Winters. Menurut dia, jika PDIP mau mengajukan pasangan Prabowo-Rizal Ramli maka peta pertarungan akan berubah.

"Jika Mega menjadi `king maker` bagi munculnya Prabowo-Rizal, ini akan mengubah peta pertarungan, dan sungguh itu kejutan yang menyolok," katanya.

Terkait kemungkinan Megawati menggandeng Prabowo sebagai cawapres, Budiarto menilai peluang untuk mengalahkan SBY tetap kecil.

"Mega posisinya underdog dan Prabowo, sebagai calon wakil presiden, hanya bisa menghangatkan pertarungan saja," katanya.
[TMA, Ant]
--------------------------------------------------------------------------------
URL: http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=125514

Tidak ada komentar: