INILAH.COM
Politik
06/04/2009 - 17:13
Kesepakatan 13 Parpol, Warning KPU
Raden Trimutia Hatta
INILAH.COM, Jakarta - Sebanyak 13 Parpol telah betemu dan menelurkan lima kesepakatan untuk menyelamatkan Pemilu 2009. Kesepakatan yang ditandatangani oleh 13 Sekjen parpol itu dinilai sebagai bentuk peringatan kepada KPU yang lemah.
"Ini komunike yang tidak bisa dianggap sebelah mata. KPU dan pemerintah harus hati-hati menghadapi komunike ini. Secara tidak langsung 13 parpol itu telah menyatakan ketidakpercayaannya terhadap kinerja KPU dan pemerintah untuk suksesi pemilu ini," kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Nasional Ray Rangkuti kepada INILAH.COM di Jakarta, Senin (6/4).
Menurutnya, apa yang dilakukan 13 parpol itu bukan merupakan manuver politik semata untuk menaikan elektabilitas masing-masing. Tapi itu merupakan bentuk keseriusan dari parpol yang mulai tumbuh untuk menyelamatkan pemilu yang tinggal 3 hari lagi.
"Partai-partai ini sudah berkesimpulan bahwa pemilu ini akan berlangsung tidak jurdil. Untuk itu dibutuhkan dukungan dari masyarakat luas untuk berpartisipasi menyukseskan pemilu dengan ikut melakukan pengawasan pada 9 April anti," ujarnya.
Ray menilai, 13 parpol ini sudah sependapat bahwa masalah-masalah yang terjadi dalam proses penyelenggaraan pemilu selama ini, dilakukan bukan tanpa skenario.
"Artinya, apa yang terjadi di lapangan seperti kasus DPT bermasalah itu penuh dengan rekayasa. Ini warning buat KPU dan pemerintah yang lemah," jelasnya.
Pertemuan 13 parpol yang diprakarsai oleh PDIP dan Golkar itu digelar di Rumah Makan Ayam Goreng Ny Suharti, Jl Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin ini. Lima poin yang disepakati adalah, pertama, keberbedaan
parpol tidak melunturkan kebersamaan sebagai sesama komponen bangsa. Kedua, semua kader dan simpatisan parpol wajib ikut mengamankan dan melancarkan pelaksanaan pemungutran suara 9 April 2009.
Ketiga, mendesak pemerintah dan KPU untuk melaksanakan dan menyelenggarakan pemilu secara jurdil dan luber, aman dan bermartabat. Keempat, seluruh kader dan simpatisan parpol ikut mengawasi pelaksanaan pemungutan suara 9 April 2009. Kelima, demokrasi akan sehat apabila tidak ternodai dan terdistorsi oleh berbagai bentuk kecurangan dalam pemilu. [mut/ana]
Senin, 06 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar