Rabu, 15 Juli 2009

Aktivitas IFES Diminta Dibekukan

REPUBLIKA NEWSROOM


Aktivitas IFES Diminta Dibekukan


Rabu, 15 Juli 2009 pukul 17:10:00



JAKARTA--Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti, menyarankan agar aktifitas International Foundation For Electoral Systems (IFES) dibekukan untuk sementara. Dia juga meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera memanggil IFES terkait keikutsertaannya dalam proses penghitungan suara dalam pemilihan presiden (pilpres).

Menurut Ray, pemanggilan itu terkait dengan hubungan antara Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dan IFES, untuk menelaah faktor apa yang menjadi dasar KPU mengikat kerja sama dengan IFES untuk kegiatan yang sama sekali tidak ada dasar hukum dan tingkat kebutuhannya juga rendah. Kemudian, perlu diteliti apakah IFES yang 'memaksa' untuk tetap masuk ke sistem penghitungan cepat melalui short message sevice (sms) yang kenyataannya gagal di lapangan.

Padahal KPU telah menetapkan tidak menggunakan sistem hitung cepat. Dia juga menanyakan, apa yang menjadi pertimbangan IFES untuk memilih bantuan teknis dalam segmen hitung cepat dan data pemilih. Padahal sebelumnya mereka hanya masuk sebatas iklan-iklan dan pendidikan pemilih.

Lebih dari itu, biasanya mereka masuk ke lingkup non governmental organization (NGO). Kemudian, sambungnya, bagian yang IFES "masuki", kenyataannya bukan hanya gagal tetapi juga menyebabkan kisruh. Pada kenyataannya, daftar pemilih tetap (DPT) hancur dan hitung cepat hanya sampai 40 persen.

Hingga sekarang, baik KPU maupun IFES tidak pernah mau transparan dalam menjawab masalah tersebut.Termasuk jawaban soal metodologi, komponen yang dipakai, teknis, alur, peta TPS, dan biaya yang dipakai. c85/rif

Tidak ada komentar: