Selasa, 21 Juli 2009

Franky Sahilatua Kritik Proses Pemilu di Indonesia Lewat Lagu

BAWASLU ONLINE





Selasa, 21 Juli 2009


Franky Sahilatua Kritik Proses Pemilu di Indonesia Lewat Lagu


Bawaslu-Jakarta,Suasana ruang Media Centre Bawaslu pada Selasa siang (21/07/2009) tampak sedikit berbeda. Terdengar lantunan suara dari penyanyi Franky Sahilatua lengkap dengan petikan gitarnya. Siang itu, Franky sengaja mendatangi Kantor Bawaslu di Jl. MH. Thamrin No. 14 Jakarta untuk menemani para pegiat Masyarakat Pengawal Demokrasi yang menyampaikan dukungan moralnya kepada Bawaslu. Usai membacakan pernyataan sikap, Franky Sahilatua yang dikenal sebagai pelantun lagu-lagu kritik sosial itu menyanyi.

Dalam kesempatan itu, Franky Sahilatua menyanyikan lagu yang hanya terdiri dari 4 kalimat. Judulnya: Pemilu Busuk. Sambil memetik gitar, suara Franky melantun merdu memenuhi ruangan. Aksi Franky kali ini tak luput dari jepretan beberapa fotografer. Inti pesan dari lirik lagunya adalah pertanyaan, siapa yang membuat Pemilu di Indonesia terkesan kurang luber dan jurdil.

Sejumlah pegiat Masyarakat Pengawal Demokrasi juga ikut serta melantunkan ciptaan Franky. Di antaranya pengamat politik dari Universitas Paramadina Yudi Latief serta Ray Rangkuti dari Lingkar Madani. Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini beserta 2 Anggota Bawaslu yakni Wahidah Suaib dan Agustiani Tio juga terlihat santai menikmati lantunan suara merdu Franky Sahilatua ini.

Penyanyi bernama lengkap Franklin Hubert Sahilatua, sejak 1996 lalu memang dikenal dengan lagu-lagu bernuansa kritik sosialnya. Pria kelahiran Surabaya pada 16 Agustus 1953 silam itu, makin eksis dengan lagu-lagu kritik sosialnya setelah melempar album berjudul perahu retak pada 1996. Disusul dengan album Karaoke Reformasi pada 1998 yang digarap bersama Iwan Fals. Sebagai pelantun lagu berjenis balada serta country, warna suara Franky Sahilatua punya kelebihan tersendiri dibandingkan penyanyi lain.

Posted on Tuesday, July 21, 2009 (Archive on Thursday, August 20, 2009)

Tidak ada komentar: