Selasa, 21 Juli 2009

Franky Sahilatua Kritik SBY

VIVANEWS

Ledakan di JW Marriott dan Ritz Carlton
Franky Sahilatua Kritik SBY

"Presiden harus minta maaf atas drama yang dimainkannya empat jam setelah ledakan bom."

Selasa, 21 Juli 2009, 17:08 WIB


Siswanto, Mohammad Adam


VIVAnews - Franky Sahilatua, seniman yang belakangan merapat ke mantan calon presiden Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengritik reaksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika terjadi teror maut di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton.

"Itu tidak pantas disampaikan sebagai presiden. Waktu itu SBY bicara bukan sebagai presiden, tetapi sebagai capres," kata Franky dalam jumpa pers bersama Masyarakat Pengawal Demokrasi di kantor Badan Pengawas Pemilu, Selasa 21 Juli 2009.

Sikap SBY yang dikritik Franky ialah ketika dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan langsung mengaitkan teror yang memakan nyawa sembilan orang itu dengan dugaan ketidakpuasan terhadap hasil Pemilihan Presiden.

Selain itu, kekhawatiran SBY terhadap kemungkinan ancaman pembunuhan jika sampai dia dilantik jadi presiden dengan menunjukkan foto SBY yang dijadikan sasaran tembak.

Franky menilai reaksi SBY di depan publik itu berlebihan. Bukan menciptakan perdamaian, justru malah mengeruhkan suasana.

"Presiden harus minta maaf atas drama yang dimainkannya empat jam setelah ledakan bom,” kata Franky.

Pada kesempatan itu, Franky dan teman-temannya juga menyanyikan lagu-lagu bernada sindiran terhadap proses pelaksanaan Pemilihan Presiden yang dinilai tidak adil.

Mereka yang hadir dalam acara di Bawaslu itu, antara lain, Ray Rangkuti, Dani Setiawan, Yudi Latif, dan Chalid Muhammad.

• VIVAnews

Tidak ada komentar: