Selasa, 21 Juli 2009

Bawaslu Diminta Tindak Tegas Drakula Anti Demokrasi

DETIK.COM


Selasa, 21/07/2009 14:37 WIB



Bawaslu Diminta Tindak Tegas Drakula Anti Demokrasi


Shohib Masykur - detikPemilu


Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) didesak agar lebih serius dalam menangani pelanggaran dan kecurangan pemilu. Para pelaku kecurangan pemilu adalah drakula-drakula antidemokrasi yang sangat berbahaya dan harus disingkirkan.

"Kami menghimbau Bawaslu sebagai salah satu pilar penegak hukum pemilu agar lebih terpacu dalam mengugkapkan berbagai misteri Pemilu 2009. Berbagai temuan Bawaslu akhir-akhir ini mulai menunjukkan adanya berbagai ketidaktepatan dalam pelaksanaan pemilu," kata Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti.

Hal ini dikatakan Ray dalam jumpa pers Masyarakat Pengawal Demokrasi di Kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2009).

Menurut Ray, banyak dijumpai pelanggaran dan manipulasi aturan main pemilu yang berpotensi menghancurkan demokrasi. Misalnya, daftar pemilih tetap (DPT) yang tak pernah diumumkan kepastian jumlah dan ketetapannya.

Selain itu juga terjadi pelanggaran oleh pemerintah dalam bentuk mobilisasi sumber daya dan penggiringan pemilih pada calon tertentu. Sementara lembaga yudisial cenderung mengabaikan pengaduan dari lembaga pengawasan atau Bawaslu/Panwaslu.

"Lembaga riset dan penyiaran mengabaikan rasionalitas dan kemaslahatan publik dengan melanggar kaidah ilmiah atau etika penyiaran hasil survei dan hitung cepat. Selain itu juga adanya keterlibatan lembaga asing pada sektor strategis yang berpotensi memanipulasi hasil pemilu," imbuh Ray.

Ray menyebut para pelaku keculasan yang tidak taat asas dan curang dalam pemilu sebagai drakula-drakula antidemokrasi. Drakula-drakula ini harus disingkirkan demi terciptanya tatanan demokrasi yang baik.

"Mereka adalah drakula-drakula antidemokrasi yang sangat berbahaya bagi masa
depan demokrasi bangsa Indonesia," tandasnya.

Tidak ada komentar: