Senin, 08 Juni 2009

Baru 40% Warga Masuk DPS Pilpres

SINAR INDONESIA BARU



Baru 40% Warga Masuk DPS Pilpres


26 Mei 2009


Jakarta (SIB)

Daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 kacau serupa dengan pemilihan legislatif. Sampai sekarang warga yang terdaftar di daftar pemilih sementara (DPS) baru mencapai 40 persen.

“Saya mengamati baru 40 persen warga yang terdaftar dari mereka yang terdaftar pada DPT Pileg,” kata Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti yang dihubungi tadi malam.

Ia mengatakan ada 60 persen calon pemilih yang belum terdaftar pada DPS Pilpres 2009. Hal ini akibat dari kurangnya sosialisasi dari KPU, termasuk permintaan warga datang sendiri ke kelurahan untuk mendaftar merupakan hal yang sulit.

“Seharusnya PPS (panitia pemungutan suara) pro aktif mendatangi warga agar mereka terdaftar, tapi itu tidak dilakukan. Bahkan, PPS mengandalkan rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) agar mendaftar warganya, padahal dalam undang-undang RT/RW bukan petugas,” tandasnya.

Batal ditetapkan

KPU Kota Bogor termasuk batal menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pasalnya, KPU Pusat memperpanjang proses masa pemuktakhiran data hingga Kamis, 28 Mei 2009.

“Pagi tadi datang surat bernomor 198 dari KPU Pusat yang menyebutkan perpanjangan waktu masa pemuktahiran data. Kami lalu membatalkan rapat pleno penetapan DPT Kota Bogor,” ujar Agus Teguh, Ketua KPU Kota Bogor.

Dia mengatakan, sampai saat itu pihaknya, telah menambah 26.410 pemilih baru yang terdaftar dalam DPS.

“Adanya perpanjangan waktu dapat menambah DPS yang belum sempat terdaftar,” katanya.

Hingga Minggu, KPU telah menambah 26.410 pemilih baru. Dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu tercatat 619.992 pemilih, hingga kemarin sudah terdaftar 646.402 pemilih.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperpanjang masa penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) sebelum menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Hal ini dilakukan guna memberi kesempatan bagi warga untuk mengikuti pemilihan presiden (Pilpres) Juli mendatang.

Ketua KPU Jakarta Timur, Chairil Anwar, mengatakan, perpanjangan ini sangat membantu lantaran data yang masuk ke DPS cukup banyak hingga 150.000 pemilih baru. “Masih ada waktu untuk mencek sekiranya ada warga yang belum masuk DPS. Tapi saya berharap paling telat pada 27 Mei semua data sudah masuk KPU Jaktim,” ungkap Chairil.
Senada dengan Chairil Ketua KPU Jakut Dedi Iskandar menuturkan, pihaknya masih melakukan rekapitulasi DPS.

Sejauh ini sudah ada peningkatan sebesar 5 ribu pemilih baru di setiap kelurahan. “Kami harapkan satu bulan sebelum Pilpres digelar seluruh
data pemilih sudah masuk dan ditetapkan menjadi DPT,” kata Dedi.

Sedang Anggota KPU Jaksel, Dati Kurniawati menjelaskan, pihaknya masih melakukan percocokan data dari Panitia Pemilih Setempat (PPS). Sejauh ini, baru Kecamatan Setiabudi dan Pancoran yang sudah hampir merampungkan data DPSnya.

Sementara Kecamatan Tebet, Cilandak, dan Kebayoran Baru masih harus melakukan perbaikan DPS.

“Kesalahan yang ditemukan data DPS adalah ada warga yang terdaftar dua kali lantaran punya dua KTP. Sebelumnya tercatat sebagai pengontrak dan berpindah rumah ke kelurahan lain. Namun namanya belum dihapus di kelurahan lain. Untuk masalah ini, kami menetapkan domisili dimana dia tinggal sekarang,” katanya. (PK/BK/x)

Tidak ada komentar: