Minggu, 14 Juni 2009

Inilah Penurunan Elektabilitas SBY-Boed

INILAH.COM


Politik 14/06/2009 - 14:13

Inilah Penurunan Elektabilitas SBY-Boed

Djibril Muhammad


INILAH.COM, Jakarta - Dalam beberapa pekan terakhir ini elektabilitas SBY-Boediono mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan tersebut diprediksi akan terus berlangsung hingga 8 Juli mendatang.


"Trennya memang SBY menurun. Dari angka 70% sekarang dikisaran 63%. Artinya, sejak tanggal 1 Juni ke 10 Juni, ada 5% penurunannya. Kalau kita andaikan per 10 hari, maka tersisa 20 hari ke depan, mungkin pada Juli, suara SBY berkisar di bawah 50%," jelas Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti kepada INILAH.COM di Jakarta, Minggu (14/6).


Menurut Ray, ada banyak faktor yang menyebabkan menurunnya elektabilitas pasangan yang bernomor urut 2 tersebut. Pertama adalah gencarnya lawan politik SBY-Boediono yang menarik minat massa pemilih.


"Hal itu terlihat dari kampanye Mega-Prabowo dan JK-Wiranto yang menarik minat dan diminati masyarakat," ujarnya.


Selain itu, tutur mantan Sekjen KIPP ini, dalam beberapa bulan terakhir ini tidak ada sesuatu yang istimewa hingga membuat citra SBY naik. Bahkan sbaliknya, beberapa kasus membuat namanya terpuruk. Misalnya, soal Ambalat, musibah Altutista TNI dan TKI yang disiksa di Malaysia serta jubir-jubirnya yang banyak melakukan blunder.


"Kampanye negatif yang diarahkan kepadanya pun cukup efektif yakni, pasangan pilkada, neolib, non muslim, lamban, tebar pesona dan sebagainya," cetus Ray.


Apalagi, ia menjelaskan, tidak ada gagasan menarik yang disampaikan dalam kampanye SBY-Boediono, kecuali hanya mengulang-ulang yang sudah ada alias basi. Malah SBY lebih sibuk menjelaskan isu ketimbang programnya 5 tahun ke depan.


"Lihat saja iklan kampanyenya. Sama sekali tak mengundang visi: iklan presiden indomie dan anti korupsi yang telah diputar berulang-ulang di pileg kemarin. Jadi, besar kmungkinan pilpres kita akan 2 putaran," pungkas Ray yang nama sesungguhnya Ahmad Fauzi. [jib]

Tidak ada komentar: