Kamis, 25 Juni 2009

Mega Bisa Debat Data Kemiskinan

SINAR HARAPAN


Kamis, 25 Juni 2009 13:56


Mega Bisa Debat Data Kemiskinan


OLEH: ROMAULI



Jakarta – Calon presiden (capres) Megawati Soekarnoputri bisa memperdebatkan data kemiskinan dan pengangguran yang dimiliki Susilo Bambang Yudhoyono.



Debat capres, Kamis (25/6) ini akan lebih menarik kalau data kemiskinan dan pengangguran dipertanyakan Mega.

Debat capres dengan tema “Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran” ini akan dipandu Aviliani dan berlangsung di Studio Metro TV. Debat untuk meyakinkan pemilih pada pemilihan umum presiden (pilpres) 8 Juli 2009 ini akan dimulai pada pukul 19.00 hingga 21.00.

Mantan Anggota KPU periode 2003-2008 Mulyana W Kusuma di Jakarta, Kamis (25/6), di Jakarta mengatakan, seharusnya tema debat capres kali ini dapat semakin menarik jika lawan incumbent sekarang, yaitu Megawati, mampu mengonter semua data yang dimiliki Yudhoyono dan Jusuf Kalla, terutama data dan angka tentang kemiskinan dan pengangguran.

“Inilah saatnya kubu Mega mengonter data dan kebijakan Yudhoyono-Kalla. Apa yang terjadi terkait program BLT, saatnya mereka mengungkapkannya,” kata Mulyana. Bahkan, katanya, capres Megawati seharusnya dapat memberikan konsep alternatif penyelesaian atas persoalan pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

Spesifik dan Normatif

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar perdebatannya spesifik dan tidak normatif dibandingkan perdebatan capres tahap I, Kamis (18/6). Dia menambahkan, peran moderator sangat penting. Kendati ada batasan KPU, seharusnya moderator tidak terlampau terkungkung aturan. Peran moderator ini untuk menggali agar mengungkap secara konkret apa yang bisa diungkap dari setiap capres.

Mulyana menambahkan, akan sangat menarik jika pada debat putaran terakhir 2 Juli nanti, capres dan cawapres dihadirkan bersama. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang (UU) Pasal 38 dan Pasal 39 UU No 42/2008, sehingga pemilih tahu secara utuh kombinasi masing-masing pasangan ini.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) kepada SH, Kamis, mengatakan, dalam momen ini seharusnya tiga pasang capres mengungkapkan perbedaan masing-masing dengan nyata dan tegas. Sebab, katanya, esensi perdebatan adalah pernyataan dan pencarian perbedaan untuk saling memahami.

“Sementara pencarian kesamaan adalah melalui dialog. Format perdebatan nanti malam diharapkan benar-benar mencari perbedaan,” kata Ray.

Dia mengatakan, moderator selaku pemandu Debat Capres II ini sebaiknya langsung masuk pada esensi perbedaan dengan menghilangkan pertanyaan terbuka. Sebab pertanyaan terbuka akan melahirkan jawaban narasi yang membosankan. Di samping itu, pertanyaan yang harus dihindari moderator adalah pertanyaan yang jawabannya sudah diketahui, terutama yang berkaitan dengan visi dan misi.

Ray mengatakan, moderator dapat masuk ke dalam tiga model ekonomi yang ditawarkan, antara lain tentang perbedaan, terkait keunggulan suatu model ekonomi dan kekurangan dari model ekonomi yang sekarang.

“Apa keberatan mereka pada utang, investasi asing, BLT, dan lain sebagainya. Pergunakan panggung sebaik-baiknya,” kata Ray.

Dia mengatakan, iklan niaga wajib dikurangi. Untuk tema ini Jusuf Kalla dapat dipastikan akan mengarah pada kemandirian dan kontroversi ide BLT dan konversi minyak tanah ke gas. Megawati lebih fokus pada ekonomi kerakyatan, sementara Susilo Bambang Yudhoyono pada program “Lanjutkan” dalam hal pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

Tidak ada komentar: