Kamis, 11 Juni 2009

Menteri Tim Sukses, SBY Lakoni Politik Kasar


INILAH.COM


Politik

29/05/2009 - 16:29


Menteri Tim Sukses, SBY Lakoni Politik Kasar

Djibril Muhammad

Ray Rangkuti
(inilah.com /Raya Abdullah)INILAH.COM, Jakarta - Politik Santun kerap disampaikan capres SBY dalam berbagai kesempatan. Cuap-cuap itu dianggap hanya sekadar omongan. Buktinya SBY melakukan politik kasar yakni membiarkan para menteri KIB masuk dalam tim sukses.


Menurut Direktur Eksekutif, Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu setidaknya sudah tiga kali menyatakan harus berpolitik dengan santun. Namun di sisi lain, SBY membiarkan pada menterinya menjadi anggota tim suksesnya.


"Semua itu bukan mencerminkan dari politik santun, tapi politik kasar," ujar Ray Rangkuti kepada INILAH.COM di Jakarta, Jumat (29/5).


Karena itu, lanjut Ray, pilihan bagi SBY hanya ada dua, pertama menonaktifkan para menteri yang tergabung dalam tim sukses. Kedua, tidak mencari tim sukses yang menjabat sebagai menteri atau melarang menjadi anggota tim sukses bagi tim yang lain.


"Ukuran dari santun itu adalah ucapan kata-kata. Tentunya kita ingin mendorong politik santunnya lebih realistis. Salah satunya pembuktiannya dari SBY sendiri. Keberanian untuk memisahkan tim sukses dengan menteri. Sehingga dapat memberikan contoh," imbuh pemilik nama asli Ahmad Fauzi.


Tercatat menteri yang menjadi tim sukses SBY-Boediono adalah Mensesneg Hatta Rajasa sebagai Ketua, Menkes Siti Fadilah Supari sebagai Dewan Penasihat Gerakan Pro SBY, Menbudpar Jero Wacik sebagai Koordinator Wilayah Bali, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numbery sebagai Koordinator Wilayah Papua. Sedangkan tim sukses JK-Wiranto diketuai Menperin Fahmi Idris. [jib]

Tidak ada komentar: