Minggu, 14 Juni 2009

PERNYATAAN SIKAP KABINET BAYANGAN

PERNYATAAN SIKAP
LINGKAR MADANI UNTUK INDONESIA (LIMA) NASIONAL
PENTINGNYA MENYEBUTKAN JAJARAN KABINET UNTUK 2009-2014


Kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2009 memang cukup menarik. Setidaknya dalam bidang ekonomi, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden terlihat menawarkan tiga visi dan program ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Jika dibuat secara garis besar, tiga pasangan capres dapat dikelompokan pada tiga arus pemikiran ekonomi. Yakni Mega-Prabowo mengusung isu ekonomi kerakyatan, SBY-Boediono mengusung ekonomi jalan tengah dan JK-Wiranto mengusung ekonomi kerakyatan.

Lepas dari penjabaran tehnis tiga model pendekatan ekonomi ini, setidaknya tiga pasangan calon telah merumuskan satu sistem ekonomi yang akan mereka laksanakan jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2009-2014 yang akan datang. Hal ini juga menjadi pertanda bahwa kampanye presiden dan wakil presiden untuk pemilu 2009 jauh lebih berbobot dibandingkan dengan kampanye pilpres pada pemilu-pemilu sebelumnya. Jelas, dalam hal ini, ada peningkatan kemajuan pengungkapan visi dan misi para capres.

Hanya saja, langkah maju tersebut, hendaknya juga tidak terhenti pada perdebatan dan janji kampanye. Apa yang menjadi prestasi pada pelaksanaan kampanye pilpres 2009 juga ditindaklanjuti dengan langkah-langkah eksekutorial atas janji, visi, misi dan program yang telah dicanangkan sebelumnya. Sehingga apa yang menjadi pencapaian pada kampanye pilpres bukanlah menjadi janji omong kosong pada masa bakti yang berlangsung sepanjang masa bakti presiden dan wakil presiden terpilih.

Untuk itu, Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Nasional menyatakan sikap sebagai berikut :

1.Langkah positif yang dicapai oleh pasangan capres dan cawapres 2009 sebaiknya ditindak lanuti dengan mengumumkan juga nama-nama calon kabinet mereka. Termasuk di dalamnya jumlah kabinet yang akan dibuat lengkap dengan nama-nama yang akan didudukan di dalam kursi kabinet yang dimaksud.

2.Khususnya di bidang ekonomi, yang menjadi titik tekan kampanye tiga pasangan capres dan sekaligus merupan titik perbedaan antara tiga pasangan calon tersebut, maka menyebutkan nama-nama dari tim ekonomi kabinet yang akan mereka bentuk merupakan satu keharusan yang menjadi bagian integral dari janji kampanye mereka.

3.Tentu hal ini dimaksudkan agar pemilih tidak menjadi objek dari janji-janji kampanye yang akan berujung pada manipulasi. Menyebut nama-nama calon anggota kabinet ekonomi khususnya akan memperteguh komitmen mereka dalam membangun sistem ekonomi seperti yang mereka ungkapkan.

4.Inilah saatnya para capres mengikat komitmen dengan masyarakat dengan kebenaran pelaksanaan janji kampanye dengan tim kabinet ekonomi yang jelas. Lebih dari itu, tak ada manipulasi janji-janji kampanye. Langkah ini, jelas akan merupakan langkah yang memperteguh pilihan masyarakat atas capres yang ada.

5.LIMA Nasional amat menghargai siapapun caln presiden dan wakil presiden yang berani menyatakan dengan terbuka calon tim ekonomi di kabinet yang akan mereka bentuk. Tetapi, jika sekalipun pasangan capres enggan berkenan untuk menyebutkan nama-nama calon tim ekonomi mereka, maka harapan berikutnya adalah para moderator debat kampanye pasangan capres dapat menanyakan hal ini pada lima kali debat yang dilaksanakan. Hal ini penting, sebab, inilah salah satu cara untuk mengukur keseriusan para capres dengan model ekonomi yang akan mereka laksanakan selama lima tahun masa bakti mereka. Jangan sampai misalnya mereka teriak-teriak dengan ekonomi kerakyatan tetapi nama calon menteri ekonominya datang dari ekonomi neoliberal, dan atau sebaliknya. Di sinilah peran dari pengumuman nama calon menteri tersebut menjadi penting dan relevan.

Demikian pernyataan sikap ini kami buat. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan banyak terima kasih.


Jakarta, 15 Juni 2009


Ray Rangkuti
Direktur LIMA Nasional

Tidak ada komentar: