Jumat, 05 Juni 2009

Ray Rangkuti: Pilpres Satu Putaran Berlebihan

DETIK.COM

Kamis, 04/06/2009 10:46 WIB


Warta No. 1


Ray Rangkuti: Pilpres Satu Putaran Berlebihan



Adv - detikNews


Jakarta - Pihak-pihak yang meyakini pilpres akan berlangsung dalam satu putaran terlalu berlebihan. Hal itu tidak mungkin lantaran tidak ada pasangan yang betul-betul dominan.

Demikian ditegaskan oleh Direktur Lingkar Studi Madani, Ray Rangkuti, di sela-sela diskusi sayap PDI Perjuangan dan Partai Gerindra di Sekretariat Taruna Merah Putih, Jakarta, Rabu (3/6).

Menurut Ray, pasangan SBY-Boediono memang memiliki keuntungan sebagai incumbent. Tetapi, bekal keuntungan yang sama juga dikantongi kandidat lain. JK yang nota bene Wakil Presiden juga maju sebagai capres menggandeng Wiranto. Persaingan akan berlangsung sengit. Ray pun mengingatkan deklarasi pasangan Mega-Prabowo jangan dianggap remeh. "Pasca 1999, lautan manusia di Bantar Gebang, luar biasa," ujar aktivis anti utang ini.

Selain itu, hasil survei juga menunjukkan pergerakan yang mulai tidak mencolok untuk pasangan SBY-Boediono. "Kalau hasil survei masih memposisikan SBY-Boediono tetap 60%, kita layak bertanya-tanya." Seolah-olah, lanjut Ray, hanya SBY-Boediono yang diapresiasi masyarakat. Selain keuntungan sebagai incumbent, pasangan SBY-Boediono berkali-kali harus menghadang isu-isu yang ditujukan kepada mereka. Itu mengganggu gerakan mereka.

Lebih lanjut, Ray mengatakan bahwa SBY terpaksa berkali-kali sibuk menanggapi sejumlah isu. Karenanya, kesempatan untuk fokus berkampanye terganggu. "Itu, sudah terjadi sejak isu Boediono neolib yang dilempar Amien Rais," kata aktivis LSM ini. Apalagi pasca hak angket digulirkan DPR, peta koalisi bergeser. Katanya, "Kita lihat PKS dan PAN tidak bergerak sama sekali." (adv/adv)

Tidak ada komentar: