LAMPUNG POST Jum'at, 29 Mei 2009 |
JAKARTA (Lampost): Anggota tim sukses pasangan Mega-Prabowo (Mega-Pro), Ganjar Pranowo, mempertanyakan percepatan jadwal kampanye capres-cawapres dari 12 Juni menjadi 2 Juni 2009. Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta mewaspadai pengajuan itu sebagai bagian dari permintaan capres tertentu untuk menyesuaikan jadwal acaranya. "Kita harus bertanya, apa alasannya dimajukan. Saya khawatir kalau pengajuan itu karena sedang menyesuaikan dengan jadwal pasangan capres tertentu," kata Ganjar, Kamis (28-5). Menurut Ganjar, pada prinsipnya tim pemenangan capres-cawapres Mega-Prabowo menginginkan KPU lebih terbuka dan independen. Hal ini disebabkan karena selama ini banyak kalangan menilai KPU tidak independen dan cederung menguntungkan capres tertentu. "Kami minta KPU lebih terbuka dan transparan. Jangan sampai kesan KPU tidak independen itu terus melekat gara-gara tidak transparan," paparnya. Menurut Ganjar, tim Mega-Prabowo sudah mempertanyakan masalah ini ke KPU. Namun, sampai kini belum ada laporan karena pertemuan dengan KPU masih berlangsung. "Sudah ada teman kita yang ke KPU untuk mempertanyakan soal ini. Nanti setelah itu kami akan sikapi resminya," ujar dia. Kampanye pilpres dimajukan dari jadwal semula. Tanggal 2 Juni mendatang akan digelar deklarasi kampanye damai sebagai tanda dimulainya masa kampanye pilpres. Dalam jadwal sebelumnya, kampanye digelar tanggal 12 Juni. Jadwal dimajukan karena penetapan capres-cawapres juga dimajukan, yakni 29 Mei, dari yang sebelumnya 9 Juni. Dalam UU Pilpres dikatakan, tiga hari setelah pasangan calon ditetapkan kampanye harus dimulai. Rencananya kampanye ini akan dibagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama adalah kampanye dengan metode nonpengerahan massa seperti iklan, pemasangan alat peraga, dan lain-lain. Tahap pertama ini berlangsung sejak dimulai masa kampanye hingga 12 Juni. Sedangkan pada tahap kedua yang dimulai 13 Juni dan berakhir 4 Juli, kampanye dilakukan dalam bentuk pengerahan massa seperti pertemuan terbatas dan rapat umum. Namun, bentuk kampanye nonpengerahan massa tetap diperbolehkan digelar di tahap kedua ini. Menanggapi percepatan kampanye, Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menganggap perubahan ini tidak memberikan dampak bagi para peserta pilpres. "Kalau diuntungkan semua diuntungkan, seperti layaknya kalau dirugikan semua dirugikan," ujar Ray. Menurut Ray, perubahan jadwal yang dilakukan KPU tidak akan mengurangi partisipasi masyarakat, khususnya pada saat kampanye terbuka. Meski demikian, dia menekankan agar perubahan waktu ini tidak diikuti dengan pemberlakuan masa kampanye terbuka yang lebih lama. Perubahan jadwal ini juga tidak akan mengubah partisipasi masyarakat untuk menconteng, yaitu tidak akan semeriah pada saat Pilpres 2004 lalu. "Ada suasana di mana orang mulai bosan dengan politik dan daftar pemilih tetap nggak beres juga," tambahnya. Selain itu, Ray mengakui perubahan jadwal ini juga akan semakin memanaskan suhu persaingan antarketiga pasangan calon. Hal ini, menurut Ray, disebabkan karena persaingan antarketiga pasangan sangat ketat. "Di antara tim sukses saja sudah kelihatan, mereka saling serang dengan menggunakan bahasa yang tidak mendidik." n U-1 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar