Rabu, 18 Maret 2009

Blok Perubahan Awetkan ''Dagang Sapi''

INDO POS/JAWA POS

[ Rabu, 18 Maret 2009 ]

Blok Perubahan Awetkan ''Dagang Sapi''

JAKARTA - Meski mengusung ide-ide progresif, blok perubahan yang dimotori bakal capres Rizal Ramli dinilai masih melestarikan pragmatisme politik. Sebab, 15 parpol yang bergabung di blok itu belum tentu mendukung pencapresan Rizal Ramli setelah pemilu legislatif.

''Tak ada jamiman mereka semua tetap bersama di koalisi ini,'' kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti dalam diskusi Pemilu, Blok-Blok Politik, dan Posisi Gerakan di Rumah Perubahan, Jalan Panglima Polim V, Jaksel, kemarin (17/3). Turut berbicara, juru bicara Rumah Perubahan Adhie Massardi.

Ray menyebut, 15 parpol itu telah menyatakan ikut mendukung delapan agenda blok perubahan. Bahkan, siap menjadikannya sebagai isu kampanye dalam pemilu. Artinya, secara platform dan visi, sebenarnya sudah ada kesamaan.

''Publik pun sudah memberi sambutan yang baik. Jadi, mengapa harus menunggu hasil pemilu. Berkoalisi sajalah. Kalah menang dinikmati bersama,'' ujarnya. Ke-15 parpol itu adalah PPPI, PNBK, PBR, PDS, Partai Hanura, PMB, PKNU, Partai Pelopor, PPRN, PDK, Partai Kedaulatan, PKDI, PSI, Partai Merdeka, dan PPDI.

Menurut Ray, semua parpol saat ini sudah berbicara koalisi. Tapi, pada saat bersamaan mereka menghancurkannya dengan praktik politik ''dagang sapi''.

''Menyedihkan sekali, koalisi hanya dibangun atas dasar elektabilitas, bukan platform partai. Malam penjajakan ketemu A, pagi ketemu B. Tokoh C dicoba dengan tokoh D. Zig-zag betul. Ujung-ujungnya hanya dilihat tingkat elektablitasnya,'' kritik Ray pedas.

Dia menyebut, demokrasi di Indonesia secara prosedural sudah maju. Hak-hak politik rakyat sangat terjamin. Bahkan, jauh meninggalkan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. (pri/mk)

Tidak ada komentar: