Selasa, 17 Maret 2009

Kampanye Terbuka Dimulai

REPUBLIKA

Senin, 16 Maret 2009 pukul 23:20:00


Kampanye Terbuka Dimulai


Ikrar kampanye damai jangan sekadar hiasan.


JAKARTA -- Kampanye Pemilu Legislatif 2009 dalam bentuk rapat umum dimulai hari ini. Mengawali hari pertama kampanye terbuka, akan dibacakan Ikrar Kampanye Damai dan Tertib dari partai politik (parpol) peserta Pemilu 2009 di Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat. ''Ikrar Kampanye Damai dan Tertib diikuti seluruh perwakilan peserta Pemilu 2009,'' ujar anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sri Nuryanti, Ahad (15/3).

Ikrar ini akan dihadiri para ketua umum parpol. Masing-masing parpol dibolehkan membawa maksimal 50 orang kader dan simpatisan. Ikrar bersama itu disertai orasi singkat setiap parpol.
''Acara ini merupakan pencanangan kampanye rapat umum dengan damai dan tertib,'' katanya. KPU berharap masyarakat turut mengawasi pelaksanaan kampanye.

Menyambut masa kampanye, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan pidato pembukaan masa kampanye di Istana Negara, Jakarta. Pidato yang memakan waktu tujuh menit itu akan dibacakan pukul 10.00 WIB. ''Saya meminta masyarakat agar kampanye berlangsung aman, jujur, adil, dan tertib,'' kata Presiden di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Ikrar kampanye damai, kata Ketua Komite Pemilih Indonesia (Koti), Jeirry Sumampow, jangan hanya menjadi hiasan seremonial pembuka kampanye. Ikrar ini harus dihayati hingga ke level pendukung dan simpatisan partai di tingkat bawah.''Selama ini ikrar hanya hiasan, elitis, dan tak berdampak apa pun terhadap perilaku kampanye di lapangan,'' katanya. Selama hanya dipahami segelintir elite, kampanye tetap rawan konflik dan anarki.

Apalagi, ada kecenderungan calon legislatif (caleg) secara perseorangan berkampanye terbuka dengan melibatkan pendukungnya sendiri. Fenomena ini ancaman konflik, tidak saja antarparpol, tapi juga antarcaleg, bahkan caleg satu partai. ''Sebaiknya ikrar kampanye juga di tingkat caleg agar berdampak lebih signifikan.''

Sekretaris Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, mengimbau parpol mengedepankan aspek edukasi dalam kampanye rapat umum. Kampanye diharapkan tak melulu paparan visi dan misi parpol, tapi berisi pula pendidikan politik masyarakat.

Aspek edukasi dan substansi kampanye, menurutnya, penting guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu. Masyarakat juga diharap berperan aktif membongkar visi dan misi peserta pemilu. ''Pemilih perlu mengetahui program setiap parpol dan melaporkan jika melihat pelanggaran.''

Kerusuhan saat kampanye terbuka mungkin muncul, kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, jika Panwaslu dan KPU tak tegas menyikapi pelanggaran. ''Itu yang akan memicu kerusuhan.''Parpol, ungkapnya, kini lebih memanfaatkan media kampanye yang variatif. ''Perilaku kampanye telah berubah. Parpol lebih banyak menggunakan media kampanye ketimbang pengerahan massa. Minat kampanye terbuka sudah rendah,'' jelasnya.

Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Topo Santoso, menyatakan, sebagian besar energi parpol telah terkuras sebelum kampanye terbuka, seperti untuk pemasangan atribut, pertemuan terbatas, dan pemuatan iklan. Namun, akibat banyaknya partai, sementara jadwal kampanye terbuka terbatas, membuka peluang gesekan massa terjadi. ''Parpol kemungkinan berkampanye besar-besaran karena ingin menunjukkan eksistensinya dengan kekuatan massa. Ini yang perlu diantisipasi semua pihak,'' tuturnya.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Abubakar Nataprawira, menegaskan kesiapan Polri mengamankan pemilu, mulai dari kampanye, pemungutan suara, perhitungan, hingga pascapemilu. Tak kurang dari 241 ribu personel dikerahkan.''Kami telah berkoordinasi dengan seluruh kapolda dan kapolres. Tidak hanya lokasi kampanye yang diamankan, tapi juga rute yang dilalui,'' katanya. wed/ikh/ann/she/djo/ant

Tidak ada komentar: