Jumat, 20 Maret 2009

Masalah DPT Belum Beres, Pemilu jangan Dilanjutkan

MEDIA INDONESIA ONLINE




Masalah DPT Belum Beres, Pemilu jangan Dilanjutkan Jumat, 20 Maret 2009 21:48 WIB
Reporter : Akhmad Mustain
CETAK
KIRIM
DIGG
FACEBOOK
Buzz up!

MI/M IRFAN
JAKARTA--MI: Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta tidak melanjutkan pemilu apabila perdebatan soal keabsahan daftar pemilih tetap (DPT) belum selesai. Pasalnya, bila dipaksakan berpotensi konflik.

Hal itu dikatakan Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat (20/3). "KPU harus segera menyerahkan rekapitulasi DPT kepada seluruh parpol," ujarnya.

Untuk itu, kata Ray, baru parpol diberikan waktu tiga sampai empat hari untuk melakukan verifikasi. Jika tidak ditemukan pelanggaran, maka selesai, setelah itu semua pihak harus menerima dan pemilu harus dilanjutkan. "Begitupun sebaliknya, jika menemukan kejanggalan harus segera diubah," katanya.

Memang, tuturnya, mulai dari perencanaan KPU sudah melanggar semua asasnya. Sebenarnya pemilu ini tidak layak dilanjutkan. Selain itu, peran bawaslu dengan banyaknya kontroversi terhadap DPT perbaikan tenang-tenang saja.

Lebih lanjut, ungkap Ray, pelaksanakan pemilu 2009 berpotensi mengikuti jejak Pilkada Jatim. "Pelanggaran yang terjadi di Jatim, asal mulanya dalah persoalan DPT," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta Ramdansyah. "Fenomena penggelembungan DPT seperti di Jatim juga terjadi di DKI," ungkapnya.

Ia memaparkan, bahwa kenaikan pemilih di kelurahan Halim Perdana Kusumah, kecamatan Makassar, Jakarta Timur mencapai 64%. Di kelurahan ini meningkat dari 18.826 pemilih sesuai dengan hasil DPT Pilpres putaran II menjadi 30.789 pemilih dalam DPS September 2008.

"Ini menunjukkan bahwa potensi penggelembungan suara tidak hanya kasuistis di Jatim, namun bisa terjadi di manapun. Sedangkan rata-rata pertumbuhan pemilih di DKI Jakarta adalah 6,29%," imbuhnya. (*/OL-06)E

Tidak ada komentar: