Minggu, 01 Maret 2009

Kinerja KPU Kurang Canggih

KOMPAS.COM

Kinerja KPU Kurang Canggih
Laporan: Persda Network/Rachmat Hidayat

Jumat, 27 Februari 2009 | 22:32 WITA

JAKARTA, TRIBUN - Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat ini dipertanyakan kinerjanya. Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti tegas menyatakan, cara kerja KPU periode sekarang buruk kinerjanya dibanding kinerja KPU periode pemerintahan Megawati Soekarnoputri.


Ray mencontohkan, salah satu kinerja KPU yang terkesan tidak maksimal adalah, dengan dikeluarkannya dua Perpu (Perpu No 1/2009) oleh pemerintah. Salah satu yang menjadi sorotan Ray Rangkuti adalah tentang perbaikan daftar pemilih tetap (DPT).

Soal DPT ini seakan sangat kacau sekali. Padahal, KPU sebelumnya masalah DPT tetap ada, namun cepat ditangani dan tidak perlu sampai pemerintah mengeluarkan Perpu. Dari dulu, soal DPT memang selalu bermasalah, pada saat pelaksanaan Pilkada di beberapa daerah saja, masalah ini yang dipersoalkan, " sesal Ray Rangkuti dalam perbincangan dengan Persda Network, Jumat (27/2).

"Saya merasakan sekali, kinerja KPU sekarang ini kurang canggih, seakan kejelakkan KPU dibebankan kepada negara sehingga Perpu keluar. Sebetulnya, banyak sekali argumentasi KPU kinerjanya buruk. Misalnya, soal pelaksanaan pemilu yang molor, sosialisasi Pemilu kepada rakyat yang buruk, kemudian surat suara terlambat di distribusikan serta banyak ditemukan kerusakan pada surat suara. Belum lagi, alokasi dana yang buruk serta distribusi di daerah yang berlebihan," Ray menjelaskan.

Ray kemudian menegaskan, sekalipun KPU menyatakan kerusakan surat suara segera dapat diganti, tapi sebaliknya jangan dianggap sebagai hal yang remeh temeh. Menurutnya, bila ini dianggap hal yang sepele, namun berpotensi mengganggu kelancaran tekhnis pelaksanaan Pemilu.

"KPU juga harus transparan tentang daerah yang surat suaranya dicetak ulang. KPU juga harus bisa memastikan, bahwa kasus ini tidak akan terjadi pada percetakan berikutnya, sebab gejalanya mulai masif di saat waktu yang sudah mulai mepet," tegasnya.(*)

Tidak ada komentar: